Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
YA SEPERTI INILAH SAYA.... :)

HAK PATEN DAN HAK CIPTA

Hak Paten


Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2001 tentang Paten, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 1)


Sementara itu, arti Invensi dan Inventor (yang terdapat dalam pengertian di atas, juga menurut undang-undang tersebut, adalah):

• Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 2)
• Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 3)


Kata paten, berasal dari bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata patere yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal dari istilah letters patent, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang memberikan hak eksklusif kepada individu dan pelaku bisnis tertentu. Dari definisi kata paten itu sendiri, konsep paten mendorong inventor untuk membuka pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya, inventor mendapat hak eksklusif selama periode tertentu. Mengingat pemberian paten tidak mengatur siapa yang harus melakukan invensi yang dipatenkan, sistem paten tidak dianggap sebagai hak monopoli.
Subjek yang dapat dipatenkan


Secara umum, ada tiga kategori besar mengenai subjek yang dapat dipatenkan: proses, mesin, dan barang yang diproduksi dan digunakan. Proses mencakup algoritma, metode bisnis, sebagian besar perangkat lunak (software), teknik medis, teknik olahraga dan semacamnya. Mesin mencakup alat dan aparatus. Barang yang diproduksi mencakup perangkat mekanik, perangkat elektronik dan komposisi materi seperti kimia, obat-obatan, DNA, RNA, dan sebagainya.


Hak Cipta

Hak cipta (lambang internasional: ©) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.

Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.

Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.

Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum.

Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam Undang-undang Hak Cipta, yaitu, yang berlaku saat ini, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. Dalam undang-undang tersebut, pengertian hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).


Category: 0 komentar

Komentar Mengenai Isi Web-site Pemda Jawa Tengah

Pada posting kali ini saya akan mencoba untuk memberikan sebuah analisis singkat dari web-site Pemerintah Daerah Jawa Tengah yang beralamatkan http://www.jatengprov.go.id/


1. Tampilan

Dilihat dari segi tampilan, web-site ini memiliki tampilan yang standar seperti web-site – web-site pemerintah pada umumnya, hal yang membedakan hanyalah seperti keunggulan atau ciri khas dari tiap – tiap daerah. mengingat kegunaan tampilan pada suatu web selain untuk segi estetika, tampilan yang menarik akan memberi dayatarik tersendiri bagi para user/pengunjung yang sedang browsing pada web-site tersebut, sehingga kegunaan web-site ini dapat di optimalkan sesuai dengan kebutuhannya.

2. Fitur

Fitur yang di tersedia pada web-site ini tersedia cukup lengkap dengan berbagai link-link yang akan langsung menghubungkan kita kepada halaman (page) yang ingin kita tuju. Misalnya bila kita ingin membaca tentang sejarah Jawa Tengah, kita hanya perlu menge-klik link yang bertuliskan ‘Tentang Jawa Tengah’ untuk mendapatkan halaman yang memuat konten tersebut.



Contoh pada gambar di atas adalah beberapa tampilan fitur yang di tersedia pada web ini.

3. Kelebihan

Berita – berita seputar Jawa Tengah selalu tersedia dengan up-date paling terbaru setiap harinya, yang memungkinkan para browser atau pengunjung web dapat menikmati konten yang aktual pada web-site ini. Juga dengan memaparkan foto -foto kegiatan atau kebudayaan Jawa Tengah yang akan membuat para pengunjung web untuk penasaran dan tertarik membuka halaman – halaman di web ini.



4. Kekurangan

Fitur yang disediakan pada web ini tidak begitu lengkap, seperti kurangnya forum atau chat room untuk masyarakat yang ingin memberikan aspirasinya langsung melalui web ini. sehingga di harapkan aspirasi masyarakat langsung sampai kepada pemerintah setempat.

5. Kesimpulan

Setelah menelusuri web-site pemda Jawa Tengah, saya dapat menyimpulkan beberapa hal yang diantaranya; web-site ini cukup mempermudah masyarakat yang ingin mengetahui sekilas tentang Jawa Tengah beserta pemerintahannya. namun karena kurang lengkapnya fitur pendukung (seperti login ID untuk masyarakat), kurang banyaknya informasi yang tersedia, dan tampilan web-site yang terkesan kaku, menjadikan web ini kurang terlalu menarik perhatian masyarakat.
Category: 18 komentar

SOFTWARE DEVELOPMENT

Pengertian SDLC

(Systems Development Life Cycle ) merupakan siklus hidup pengembangan system. Dalam rekayasa system dan rekayasa perangkat lunak, SDLC berupa suatu proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.

Pengembangan SDLC adalah proses yang digunakan oleh analis system untuk mengembangkan sistem informasi, termasuk persyaratan, validasi, pelatihan, dan pengguna (stakeholder) kepemilikan. Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakanTeknologi Informasi infrastruktur, dan murah untuk mempertahankan dan biaya efektif.

Fungsi SDLC

Untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam fase fase utama dalam SDLC, yaitu :

Perencanaan : Mengapa Mengembangkan Sistem?

Analisis : Siapa, apa, kapan dan dimana sistem diterapkan?

Perancangan : Bagaimana kerja sistem?

Implementasi : Bagaimana Sistem Dipasang/diinstall?

Ø Perencanaan :

· Mengidentifikasikan Nilai Bisnis

· Analisis Kelayakan

· Membuat Rencana Kerja

· Mengatur Staff

· Mengontrol dan Mengarahkan Projek

Ø Analisis :

· Analisis masalah

· Mencari informasi yang terkait dengan sistem

· Menentukan model proses

· Menentukan model data

Ø Perancangan :

· Perancangan Proses secara Fisik

· Perancangan Arsitektur Sistem

· Perancangan Interface

· Perancangan Basis Data dan Berkas

· Perancangan Program

Ø Implementasi:

· Construction

· Instalation

Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable). Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih rinci dapat digambarkan seperti berikut :

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

System Development Methodology adalah suatu rangkaian langkah untuk mengimplementasikan SLDC itu sendiri. Dalam dunia rekayasa perangkat lunak terdapat empat buah metodologi dalam menerapkan SLDC, yakni :


  1. Waterfall Development Methodology

  2. Parallel Development Methodology

  3. Rapid Application Development

  4. Agile Development: Extreme Programming

Kelima metodologi tersebut tidak ada yang paling bagus. Semua mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tergantung suatu kelompok pengembang perangkat lunak menggunakan metode apa yang paling cocok dengan kondisi lingkungan pengembangan perangkat lunak tersebut.

Waterfall Development Methodology

Waterfall Development Methodology merupakan suatu cara pengembangan software yang fase – fasenya berurutan. Sebuah fase tidak bisa dikerjakan sebelum fase sebelumnya telah selesai dikerjakan.

Kelebihan dari Waterfall Development Methodology adalah :


  1. Proses pengidentifikasian sistem memerlukan waktu yang lama sebelum fase programming dimulai

  2. Meminimalisasi pengubahan sistem pada saat proses pengembangan perangkat lunak

Kekurangan dari Waterfall Development Methodology adalah :


  1. Fase perencanaan / design harus dilakukan pada paper yang khusus sebelum fase programming dimulai

  2. Terjadi selisih waktu yang cukup lama antara pengajuan sistem dan pembaharuan system

Parallel Development Methodology

Parallel Development Methodology merupakan suatu cara pada SDLC yang melakukan fase design dan implementation secara paralel.

Kelebihan dari Parallel Development Methodology adalah :

1. Meminimalisasi waktu penjadwalan

2. Meminimalisasi kesempatan untuk dikerjakan ulang

Kekurangan dari Parallel Development Methodology adalah :

1. Masih menggunakan dokument di kertas

2. Menggabungkan subproyek memerlukan suatu keahlian yang khusus. Biasanya banyak terjadi kegagalan pada saat proses penggabungannya

Rapid Application Development

Rapid Application Development merupakan suatu cara penerapan SDLC dengan membuat suatu software prototype terlebih dahulu dan kemudian dipresentasikan ke costumer. Jika costumer menyetujuinya, maka software akan dikembangkan lebih lanjut.

Kelebihan Rapid Application Development adalah :

1. Pengguna dapat memperoleh / menggunakan sistem lebih awal

2. Pengguna dapat merencanakan beberpa tambahan untuk versi setelahnya

Kekurangan Rapid Application Development adalah :

1. Pengguna bekerja dengan sistem yang sebenarnya belum selesai secara keseluruhan

Agile Development: Extreme Programming

Agile Development: Extreme Programming merupakan suatu pengerjaan perangkat lunak secara cepat. Metode ini sangat cocok untuk proyek perangkat lunak yang membutuhkan waktu lebih instan dalam pengembangannya.

Kelebihan dari Agile Development: Extreme Programming adalah :

1. Hasil bisa didapat dalam waktu yang sangat cepat

2. Bekerja lebih baik dalam projek dengan tidak ada perubahan yang tak tentu

3. Meningkatkan rasio kepuasan pelanggan

4. Bisa melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal

5. Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis

6. Besar kerugian baik secara material atau imaterial tidak terlalu besar jika terjadi kegagalan

Kekurangan dari Agile Development: Extreme Programming adalah :

1. Membutuhkan kedisiplinan tinggi

2. Tepat hanya jika dilakukan di projek kecil

3. Membutuhkan lebih banyak inputan dari pengguna

4. Total lama pengembangan menjadi lebih lama

5. Meningkatkan resiko kesalahan teknis

6. Proses pengembangan menjadi agak kurang terorganisir

Untuk menentukan metode mana yang lebih cocok diterapkan dalam pengembangan proyek perangkat lunak, maka harus memperhatikan hal berikut :


  • Clear user requirements

  • Familiarity with technology

  • Complexity of system

  • Reliability of system

  • Time schedule

  • Schedule visibility
source

Category: 0 komentar

BERMANFAAT ATAU TIDAKNYA WIKILEAKS ???

Wikileaks adalah organisasi internasional yang bermarkas di Swedia. Organisasi ini didirikan oleh disiden politik Cina, dan juga jurnalis, matematikawan, dan teknolog dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan. Artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks. Situs Wikileaks ini menggunakan mesin MediaWiki. Situs Wikileaks menerbitkan dokumen-dokumen rahasia tetapi menjaga kerahasiaan sumber-sumbernya. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006. Saat ini alamat situs telah dialihkan ke www.wikileaks.ch untuk alasan keamanan.



Di era informasi-digital dewasa ini, WikiLeaks telah menjadi fenomena tersendiri. WikiLeaks, dengan semboyan “We Open Governments”, menghentak pertama kali pada April 2010 ketika mereka membocorkan video tentara Amerika Serikat yang menembaki helikopter di Baghdad pada tahun 2007. Rekaman tersebut menunjukkan pula serangan yang ditujukan kepada orang tak bersenjata, yang setelah diselidiki, termasuk dua wartawan Reuters. Lebih jauh lagi, pada November 2010, WikiLeaks mulai memublikasikan ribuan kawat diplomatik Amerika Serikat bersamaan dengan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan perang di Timur Tengah di mana Amerika Serikat terlibat secara aktif.

Namun yang akan saya bahas disini adalah tentang bermanfaat atau tidak wikileaks bagi masyarakat dan dalam pemerintahan suatu Negara.

Menurut sudut pandang dari saya kelebihan WikiLeaks muncul dari kemampuannya untuk berbagi rahasisa, dari yang kecil sampai yang besar, tanpa terdeteksi siapa yang membocorkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Kemudian WikiLeaks akan memublikasikannya di dunia maya sehingga siapapun akan mudah mengakses. Kelebihan dari WikiLeaks tersebut membuatnya memiliki dua keuntungan. Yang pertama, WikiLeaks menjelma menjadi subjek yang ‘benar-benar bebas’ dari struktur kekuasaan. Seperti upaya-upaya untuk menganggu kekuasaan dari luar. Dan yang kedua dalam posisinya yang benar-benar berada di luar struktur kekuasaan, WikiLeaks memiliki kekuatan yang besar untuk membuka seluruh struktur dari luar meskipun tak menutup kemungkinan turut berperannya insiders atau orang dalam, dalam berbagai bocorannya. Sekali lagi, kelebihan yang mereka miliki menjadi senjata ampuh bagi mereka.

Namun dalam suatu pemerintahan harus ada sesuatu yang disebut “Kebohongan Yang Diperlukan” . Terkadang kebohongan atau dalam bahasa yang lebih halus informasi-informasi yang tak perlu dikorek lebih lanjut harus ditutupi atau dibatasi penyebarannya demi keberlangsungan stabilitas tatanan sosial yang ada. Berdasarkan ketentuan tersebut maka jelas bahwa pembatasan terhadap suatu hak atas informasi mensyaratkan harus diatur dalam suatu Undang-Undang dan bersifat terbatas menyangkut kepentingan pribadi di masyarakat dan kepentingan keamanan negara. Atau dalam kata lain, “Kebohongan Yang Diperlukan” pun terkadang memang benar-benar diperlukan.

Misalnya kita contohkan saja dalam film Dark Knight. Dalam film tersebut diceritakan Joker ingin membuka identitas orang yang berada di balik topeng Batman. Joker meneror kota Gotham untuk memaksa Batman mengaku siapa sebenarnya dirinya. Harvey Dent, seorang jaksa distrik mengakui bahwa dirinya adalah Batman untuk mereduksi ancaman Joker. Dari contoh ini barangkali kita mulai paham mengapa ada yang dinamakan “Kebohongan Yang Diperlukan”.

Jadi menurut saya sebenarnya Wikileaks bermanfaat untuk menginformasikan segala sesuatu yang berbau dengan praktek korupsi atau sebagainya agar masyarakat menjadi tahu praktek korupsi apa saja yang sebenarnya terjadi. Namun bila informasi tersebut sekiranya dapat menggangu keberlangsungan stabilitas tatanan sosial yang ada dalam sebuah Negara, sebaiknya informasi tersebut tidak perlu dipublikasikan ke masyarakat agar tidak terjadi adu domba dalam sebuah Negara.
Category: 0 komentar

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS (SISTEM BERKAS)

Konsep Dasar

Seperti yang telah kita ketahui, komputer dapat menyimpan informasi ke beberapa media penyimpanan yang berbeda, seperti magnetic disks, magnetic tapes, dan optical disks. Agar komputer dapat digunakan dengan nyaman, sistem operasi menyediakan sistem penyimpanan dengan sistematika yang seragam. Sistem Operasi mengabstraksi properti fisik dari media penyimpanannya dan mendefinisikan unit penyimpanan logis, yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media fisik oleh sistem operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat nonvolatile , sehingga kandungan di dalamnya tidak akan hilang jika terjadi gagal listrik maupun system reboot.

Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada di dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program(baik source maupun bentuk objek) dan data. Data dari berkas dapat bersifat numerik, alfabetik, alfanumerik, ataupun biner. Format berkas juga bisa bebas, misalnya berkas teks, atau dapat juga diformat pasti. Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris, atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna.

Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak beragam tipe informasi yang dapat disimpan dalam berkas. Hal ini disebabkan oleh struktur tertentu yang dimiliki oleh berkas, sesuai dengan tipenya masing-masing. Contohnya:

  • Text file; yaitu urutan karakter yang disusun ke dalam baris-baris.
  • Source file; yaitu urutan subroutine dan fungsi, yang nantinya akan dideklarasikan.
  • Object file; merupakan urutan byte yang diatur ke dalam blok-blok yang dikenali oleh linker dari sistem.
  • Executable file; adalah rangkaian code section yang dapat dibawa loader ke dalam memori dan dieksekusi.

Atribut Pada Berkas

Berkas diberi nama, untuk kenyamanan bagi pengguna, dan untuk acuan bagi data yang terkandung di dalamnya. Nama berkas biasanya berupa string atau karakter. Beberapa sistem membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam penamaan sebuah berkas, sementara sistem yang lain menganggap kedua hal di atas sama.Ketika berkas diberi nama, maka berkas tersebut akan menjadi mandiri terhadap proses, pengguna, bahkan sistem yang membuatnya.

Atribut berkas terdiri dari:

  • Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human-readable form)
  • Type; dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa type berbeda
  • Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
  • Ukuran(size); yaitu ukuran berkas pada saat itu, baik dalam byte, huruf, ataupun block
  • Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis, dan mengeksekusi berkas
  • Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini biasanya disimpan untuk:
    • pembuatan berkas
    • modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
    • penggunaan terakhir berkas

Data-data tersebut dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring penggunaan dari berkas.

Informasi tentang seluruh berkas disimpan dalam struktur direktori yang terdapat pada penyimpanan sekunder. Direktori, seperti berkas, harus bersifat nonvolatile , sehingga keduanya harus disimpan pada sebuah device dan baru dibawa bagian per bagian ke memori pada saat dibutuhkan.

Operasi Pada Berkas

Sebuah berkas adalah tipe data abstrak. Untuk mendefinisikan berkas secara tepat, kita perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tersebut. Sistem operasi menyediakan system calls untuk membuat, membaca, menulis, mencari, menghapus, dan sebagainya. Berikut dapat kita lihat apa yang harus dilakukan sistem operasi pada keenam operasi dasar pada berkas.

  • Membuat sebuah berkas: Ada dua cara dalam membuat berkas. Pertama, tempat baru di dalam sistem berkas harus di alokasikan untuk berkas yang akan dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat untuk berkas baru, kemudian direktori tersebut akan mencatat nama berkas dan lokasinya pada sistem berkas.
  • Menulis pada sebuah berkas: Untuk menulis pada berkas, kita menggunakan system call beserta nama berkas yang akan ditulisi dan informasi apa yang akan ditulis pada berkas. Ketika diberi nama berkas, sistem mencari ke direktori untuk mendapatkan lokasi berkas. Sistem juga harus menyimpan penunjuk tulis pada berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis harus diperbaharui setiap terjadi penulisan pada berkas.
  • Membaca sebuah berkas: Untuk dapat membaca berkas, kita menggunakan system call beserta nama berkas dan di blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Sama seperti menulis, direktori mencari berkas yang akan dibaca, dan sistem menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk baca harus diperbaharui. Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan sistem hanya mempunyai satu penunjuk, baca dan tulis menggunakan penunjuk yang sama, hal ini menghemat tempat dan mengurangi kompleksitas sistem.
  • Menempatkan kembali sebuah berkas: Direktori yang bertugas untuk mencari berkas yang bersesuaian, dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi sering disebut pencarian berkas.
  • Menghapus sebuah berkas: Untuk menghapus berkas kita perlu mencari berkas tersebut di dalam direktori. Setelah ditemukan kita membebaskan tempat yang dipakai berkas tersebut (sehingga dapat digunakkan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.
  • Memendekkan berkas: Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut dari berkas tetap sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi ini mengijinkan semua atribut tetap sama tetapi panjang berkas menjadi nol, hal ini lebih baik dari pada memaksa pengguna untuk menghapus berkas dan membuatnya lagi.

Enam operasi dasar ini sudah mencakup operasi minimum yang di butuhkan. Operasi umum lainnya adalah menyambung informasi baru di akhir suatu berkas, mengubah nama suatu berkas, dan lain-lain. Operasi dasar ini kemudian digabung untuk melakukan operasi lainnya. Sebagai contoh misalnya kita menginginkan salinan dari suatu berkas, atau menyalin berkas ke peralatan I/O lainnya seperti printer, dengan cara membuat berkas lalu membaca dari berkas lama dan menulis ke berkas yang baru.

Hampir semua operasi pada berkas melibatkan pencarian berkas pada direktori. Untuk menghindari pencarian yang lama, kebanyakan sistem akan membuka berkas apabila berkas tersebut digunakan secara aktif. Sistem operasi akan menyimpan tabel kecil yang berisi informasi semua berkas yang dibuka yang disebut “tabel berkas terbuka”. Ketika berkas sudah tidak digunakan lagi dan sudah ditutup oleh yang menggunakan, maka sistem operasi mengeluarkan berkas tersebut dari tabel berkas terbuka.

Beberapa sistem terkadang langsung membuka berkas ketika berkas tersebut digunakan dan otomatis menutup berkas tersebut jika program atau pemakainya dimatikan. Tetapi pada sistem lainnya terkadang membutuhkan pembukaan berkas secara tersurat dengan system call (open) sebelum berkas dapat digunakan.

Implementasi dari buka dan tutup berkas dalam lingkungan dengan banyak perngguna seperti UNIX, lebih rumit. Dalam sistem seperti itu pengguna yang membuka berkas mungkin lebih dari satu dan pada waktu yang hampir bersamaan. Umumnya sistem operasi menggunakan tabel internal dua level. Ada tabel yang mendata proses mana saja yang membuka berkas tersebut, kemudian tabel tersebut menunjuk ke tabel yang lebih besar yang berisi informasi yang berdiri sendiri seperti lokasi berkas pada disk, tanggal akses dan ukuran berkas. Biasanya tabel tersebut juga memiliki data berapa banyak proses yang membuka berkas tersebut.

Jadi, pada dasarnya ada beberapa informasi yang terkait dengan pembukaan berkas yaitu:

  • Penunjuk Berkas: Pada sistem yang tidak mengikutkan batas berkas sebagai bagian dari system call baca dan tulis, sistem tersebut harus mengikuti posisi dimana terakhir proses baca dan tulis sebagai penunjuk. Penunjuk ini unik untuk setiap operasi pada berkas, maka dari itu harus disimpan terpisah dari atribut berkas yang ada pada disk.
  • Penghitung berkas yang terbuka: Setelah berkas ditutup, sistem harus mengosongkan kembali tabel berkas yang dibuka yang digunakan oleh berkas tadi atau tempat di tabel akan habis. Karena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara bersamaan dan sistem harus menunggu sampai berkas tersebut ditutup sebelum mengosongkan tempatnya di tabel. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yang telah dibuka dan ditutup, dan menjadi nol ketika yang terakhir membaca berkas menutup berkas tersebut barulah sistem dapat mengosongkan tempatnya di tabel.
  • Lokasi berkas pada disk: Kebanyakan operasi pada berkas memerlukan sistem untuk mengubah data yang ada pada berkas. Informasi mengenai lokasi berkas pada disk disimpan di memori agar menghindari banyak pembacaan pada disk untuk setiap operasi.

Beberapa sistem operasi menyediakan fasilitas untuk memetakan berkas ke dalam memori pada virtual-memory systems . Hal tersebut mengijinkan bagian dari berkas ditempatkan pada suatu alamat di virtual memory . Operasi baca dan tulis pada memori dengan alamat tersebut dianggap sebagai operasi baca dan tulis pada berkas yang ada di alamat tersebut. Menutup berkas mengakibatkan semua data yang ada pada alamat memori tersebut dikembalikan ke disk dan dihilangkan dari virtual memory yang digunakan oleh proses.

Tipe Berkas

Pertimbangan utama dalam perancangan sistem berkas dan seluruh sistem operasi, apakah sistem operasi harus mengenali dan mendukung tipe berkas. Jika suatu sistem operasi mengenali tipe dari berkas, maka ia dapat mengoperasikan berkas tersebut. Contoh apabila pengguna mencoba mencetak berkas yang merupakan kode biner dari program yang pasti akan menghasilkan sampah, hal ini dapat dicegah apabila sistem operasi sudah diberitahu bahwa berkas tersebut merupakan kode biner.

Teknik yang umum digunakan dalam implementasi tipe berkas adalah menambahkan tipe berkas dalam nama berkas. Nama dibagi dua, nama dan akhiran (ekstensi), biasanya dipisahkan dengan karakter titik. Sistem menggunakan akhiran tersebut untuk mengindikasikan tipe berkas dan tipe operasi yang dapat dilakukan pada berkas tersebut. Sebagai contoh hanya berkas yang berakhiran .bat , .exe atau .com yang bisa dijalankan (eksekusi). Program aplikasi juga menggunakan akhiran tersebut untuk mengenal berkas yang dapat dioperasikannya. Akhiran ini dapat ditimpa atau diganti jika diperbolehkan oleh sistem operasi.

Beberapa sistem operasi menyertakan dukungan terhadap akhiran, tetapi beberapa menyerahkan kepada aplikasi untuk mengatur akhiran berkas yang digunakan, sehingga tipe dari berkas dapat menjadi petunjuk aplikasi apa yang dapat mengoperasikannya.

Sistem UNIX tidak dapat menyediakan dukungan untuk akhiran berkas karena menggunakan angka-angkaajaib yang disimpan di depan berkas untuk mengenali tipe berkas. Tidak semua berkas memiliki angka ini, jadi sistem tidak bisa bergantung pada informasi ini. Tetapi UNIX memperbolehkan akhiran berkas tetapi hal ini tidak dipaksakan atau tergantung sistem operasi, kebanyakan hanya untuk membantu pengguna mengenali tipe isi dari suatu berkas.


Struktur Berkas

Kita juga dapat menggunakan tipe berkas untuk mengidentifikasi struktur dalam dari berkas. Berkas berupa source dan objek memiliki struktur yang cocok dengan harapan program yang membaca berkas tersebut. Suatu berkas harus memiliki struktur yang dikenali oleh sistem operasi. Sebagai contoh, sistem operasi menginginkan suatu berkas yang dapat dieksekusi memiliki struktur tertentu agar dapat diketahui dimana berkas tersebut akan ditempatkan di memori dan di mana letak instruksi pertama berkas tersebut. Beberapa sistem operasi mengembangkan ide ini sehingga mendukung beberapa struktur berkas, dengan beberapa operasi khusus untuk memanipulasi berkas dengan struktur tersebut.

Kelemahan memiliki dukungan terhadap beberapa struktur berkas adalah: Ukuran dari sistem operasi dapat menjadi besar, jika sistem operasi mendefinisikan lima struktur berkas yang berbeda maka ia perlu menampung kode untuk yang diperlukan untuk mendukung semuanya. Setiap berkas harus dapat menerapkan salah satu struktur berkas tersebut. Masalah akan timbul ketika terdapat aplikasi yang membutuhkan struktur informasi yang tidak didukung oleh sistem operasi tersebut.

Beberapa sistem operasi menerapkan dan mendukung struktur berkas sedikit struktur berkas. Pendekatan ini digunakan pada MS-DOS dan UNIX. UNIX menganggap setiap berkas sebagai urutan 8-bit byte, tidak ada interpretasi sistem operasi terhadap dari bit-bit ini. Skema tersebut menawarkan fleksibilitas tinggi tetapi dukungan yang terbatas. Setiap aplikasi harus menambahkan sendiri kode untuk menerjemahkan berkas masukan ke dalam struktur yang sesuai. Walau bagaimana pun juga sebuah sistem operasi harus memiliki minimal satu struktur berkas yaitu untuk berkas yang dapat dieksekusi sehingga sistem dapat memuat berkas dalam memori dan menjalankannya.

Sangat berguna bagi sistem operasi untuk mendukung struktur berkas yang sering digunakan karena akan menghemat pekerjaan pemrogram. Terlalu sedikit struktur berkas yang didukung akan mempersulit pembuatan program, terlalu banyak akan membuat sistem operasi terlalu besar dan pemrogram akan bingung.

Struktur Berkas Pada Disk

Menempatkan batas dalam berkas dapat menjadi rumit bagi sistem operasi. Sistem disk biasanya memiliki ukuran blok yang sudah ditetapkan dari ukuran sektor. Semua I/O dari disk dilakukan dalam satuan blok dan semua blok (‘physical record’) memiliki ukuran yang sama. Tetapi ukuran dari ‘physical record’ tidak akan sama dengan ukuran ‘logical record’. Ukuran dari ‘logical record’ akan bervariasi. Memuatkan beberapa ‘logical record’ ke dalam ‘physical record’ merupakan solusi umum dari masalah ini.

Sebagai contoh pada sistem operasi UNIX, semua berkas didefinisikan sebagai kumpulan byte. Setiap byte dialamatkan menurut batasnya dari awal berkas sampai akhir. Pada kasus ini ukuran ‘logical record’ adalah 1 byte. Sistem berkas secara otomatis memuatkan byte-byte tersebut kedalam blok pada disk.

Ukuran ‘logical record’, ukuran blok pada disk, dan teknik untuk memuatkannya menjelaskan berapa banyak ‘logical record’ dalam tiap- tiap ‘physical record’. Teknik memuatkan dapat dilakukan oleh aplikasi pengguna atau oleh sistem operasi.

Berkas juga dapat dianggap sebagai urutan dari beberapa blok pada disk. Konversi dari ‘logical record’ ke ‘physical record’ merupakan masalah perangkat lunak.

Tempat pada disk selalu berada pada blok, sehingga beberapa bagian dari blok terakhir yang ditempati berkas dapat terbuang. Jika setiap blok berukuran 512 byte, sebuah berkas berukuran 1.949 byte akan menempati empat blok (2.048 byte) dan akan tersisa 99 byte pada blok terakhir. Byte yang terbuang tersebut dipertahankan agar ukuran dari unit tetap blok bukan byte disebut fragmentasi dalam disk. Semua sistem berkas pasti mempunyai fragmentasi dalam disk, semakin besar ukuran blok akan semakin besar fragmentasi dalam disknya.

Penggunaan Berkas Secara Bersama-sama

Konsistensi semantik adalah parameter yang penting untuk evaluasi sistem berkas yang mendukung penggunaan berkas secara bersama. Hal ini juga merupakan karakterisasi dari sistem yang menspesifikasi semantik dari banyak pengguna yang mengakses berkas secara bersama-sama. Lebih khusus, semantik ini seharusnya dapat menspesifikasi kapan suatu modifikasi suatu data oleh satu pengguna dapat diketahui oleh pengguna lain. Terdapat beberapa macam konsistensi semantik. Di bawah ini akan dijelaskan kriteria yang digunakan dalam UNIX.

Berkas sistem UNIX mengikuti konsistensi semantik :

  • Penulisan ke berkas yang dibuka oleh pengguna dapat dilihat langsung oleh pengguna lain yang sedang mengakses ke berkas yang sama.
  • Terdapat bentuk pembagian dimana pengguna membagi pointer lokasi ke berkas tersebut. Sehingga perubahan pointer satu pengguna akan mempengaruhi semua pengguna sharingnya.

SOURCE

Category: 0 komentar